Buddhavacana
001. Tiga Perlindungan
Ke gunung, hutan, dan semak-semak yang dianggap suci,
atau ke pohon-pohon serta tempat-tempat yang dikeramatkan,
ke sanalah orang-orang pergi karena dicengkeram oleh ketakutan.

Tetapi tempat-tempat itu bukanlah perlindungan yang aman,
bukan pula perlindungan yang terbaik.
Bukan karena pergi ke sana,
orang akan terbebas dari penderitaan.

Tetapi siapa pun yang menyatakan berlindung pada Buddha, Dharma, dan Saïgha,
akan mengerti dengan bijaksana
Empat Kebenaran Mulia:

Penderitaan, penyebab penderitaan, lenyapnya penderitaan,
dan Jalan Tengah Beruas Delapan
yang membawa kepada lenyapnya penderitaan.

Dan inilah sebuah perlindungan yang aman,
perlindungan yang terbaik.
Dengan berlindung di sini,
orang akan terbebas dari semua penderitaan.

Dhammapada 188-192
002. Empat Kebenaran Mulia
“Bayangkan bahwa seluruh permukaan bumi ini tertutup oleh air, dan ada seseorang yang melemparkan sebuah gelang ke permukaan air. Oleh tiupan angin, gelang tersebut terombang-ambing ke utara, selatan, timur, dan barat. Sekarang anggaplah bahwa sekali dalam seratus tahun seekor kura-kura yang buta akan muncul ke permukaan air. Apakah yang Anda pikir akan terjadi? Akankah kura-kura itu memasukkan kepalanya ke dalam gelang ketika muncul di permukaan air?”

“Tidak mungkin, Bhante.”

“Nah, keadaan tersebut sama tidak mungkinnya dengan suatu makhluk untuk dilahirkan sebagai manusia; sama tidak mungkinnya dengan seorang Tathàgata, Buddha yang mahamulia, Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna, untuk muncul di dunia; dan sama tidak mungkinnya dengan Dharma dan ajaran-ajaran Tathàgata untuk dibabarkan. Namun, sekarang Anda telah dilahirkan sebagai manusia, seorang Tathàgata telah muncul, dan Dharma telah dibabarkan. Oleh karena itu, berusahalah sekuat tenaga untuk menyadari Empat Kebenaran Mulia.”

Samyutta Nikaya V 457
003. Jalan Tengah Beruas Delapan
Aku akan mengajarkan kepadamu Jalan Tengah Beruas Delapan. Aku akan membabarkannya untukmu. Dengarkanlah baik-baik dan Aku akan berbicara. Dan, apakah Jalan Tengah Beruas Delapan itu? Jalan Tengah Beruas Delapan adalah Pandangan Benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Daya Upaya Benar, Perhatian Benar, dan Konsentrasi Benar.

Apakah Pandangan Benar itu? Pandangan Benar adalah pemahaman tentang penderitaan, penyebab penderitaan, lenyapnya penderitaan, dan jalan untuk melenyapkan penderitaan.

Dan apakah Pikiran Benar itu? Pikiran Benar adalah pikiran yang bebas (dari kekotoran batin), pikiran tentang cinta kasih, dan pikiran yang suka menolong makhluk lain.

Dan apakah Ucapan Benar itu? Ucapan Benar adalah ucapan yang bebas dari kebohongan, fitnah, caci maki, atau omong kosong yang tidak bermanfaat.

Dan apakah Perbuatan Benar itu? Perbuatan Benar adalah perbuatan menghindari pembunuhan, pencurian, dan penyalahgunaan seksual.

Dan apakah Mata Pencaharian Benar itu? Sehubungan dengan hal ini, seorang umat Buddha harus melepaskan mata pencaharian yang merugikan makhluk lain, dan menggantinya dengan yang baik.

Dan apakah Daya Upaya Benar itu? Sehubungan dengan hal ini, seorang umat Buddha harus membangkitkan hasrat untuk berusaha, berjuang mengarahkan pikirannya dalam mencegah timbulnya keinginan tidak baik yang belum muncul, melenyapkan keinginan tidak baik yang telah ada, membangkitkan keinginan baik yang belum muncul dan akhirnya, ia harus membangkitkan hasrat untuk berusaha, berjuang mengarahkan pikirannya untuk menjaga kelangsungan, menggabungkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan memenuhi keinginan baik yang sudah ada.

Dan apakah Perhatian Benar itu? Sehubungan dengan hal ini, seorang umat Buddha harus melakukan perenungan untuk memperhatikan dengan sungguh-sungguh badan jasmani, perasaan, pikiran, dan kesadarannya, sehingga dapat mengendalikan diri terhadap godaan nafsu keinginan duniawi.

Dan yang terakhir, apakah Konsentrasi Benar itu? Sehubungan dengan hal ini, seorang umat Buddha harus berlatih meditasi agar dapat mencapai empat jhàna.

Samyutta Nikaya V 9
004. Nirvàna
Terdapat keadaan yang tanpa tanah, air, api, atau udara; yang tanpa bentuk atau ruang yang tak terbatas, kesadaran yang tak terbatas, kehampaan, atau bentuk tidak ada kesadaran dan juga tidak ada tanpa kesadaran; yang tanpa dunia ini, dunia lain, atau keduanya, tanpa matahari dan bulan; yang tanpa kedatangan karena kelahiran, tanpa kepergian karena kematian, tanpa kelangsungan (hidup) dan karenanya, tanpa kejatuhan atau kebangkitan. Itu bukan sesuatu yang tetap, tidak bergerak, tidak berdasarkan pada sesuatu pun. Inilah sesungguhnya akhir dari penderitaan.

Udana 80
005. Mempelajari Dharma
Apakah manfaat belajar (Dharma)? Tentang hal ini, seorang siswa yang bersungguh-sungguh telah belajar banyak hal; ada yang tertinggal dan tersimpan dari hal-hal yang telah dipelajari; hal-hal yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, dan indah pula pada akhirnya, yang mengungkapkan arti dan seluk-beluk dari kehidupan suci itu, semua dipelajarinya, disimpan dalam pikiran, dipahami melalui diskusi, dipertimbangkan,dan diungkapkan oleh Pandangan Benar. Inilah manfaat belajar (Dharma).

Anguttara Nikaya IV 5
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...