Wihara Ekayana AramaWihara Ekayana Arama - Indonesia Buddhist Centre adalah sebuah wadah yang didirikan untuk membantu pemutaran roda Dharma dengan semangat non-sektarian melalui penyediaan berbagai pelayanan dan program pembinaan spiritual berkelanjutan yang berlandaskan pada esensi pandangan dan praktik yang Buddhistik. Wihara Ekayana Arama senantiasa memiliki visi untuk mengembangkan agama Buddha dalam skala yang luas.
Renungan HarianBuddha menjelaskan sebuah parabel kepada Malunkyaputta yang mendesak Beliau untuk menjelaskan tentang rahasia alam semesta,
“Bayangkanlah seseorang yang terkena anak panah beracun. Teman-temannya akan segera mengobatinya, tetapi sebelum mereka melakukan pengobatan, orang itu berkata, 'Aku tidak mau anak panah ini diambil sebelum aku tahu siapa orang yang memanahku, kasta apa, namanya siapa, apakah dia tinggi atau pendek, dari desa atau kota mana ia datang. Dan aku harus tahu busur jenis apa serta jenis anak panah yang dipakai.' Malunkyaputta, orang itu akan mati sebelum ia mengetahui hal-hal tersebut. Demikian pula dalam kasus seseorang yang tidak akan mengabdikan dirinya pada kehidupan suci sebelum tahu jawaban atas pertanyaan tentang alam semesta.”
Buddha melanjutkan, “Kehidupan suci tidak bergantung pada persoalan-persoalan semacam itu. Fakta-fakta esensial dari kehidupan jauh lebih penting diketahui, yaitu kelahiran, usia tua, kesakitan, kematian, kesedihan, penderitaan, dan penghentian dari semua itu, serta jalan yang mengarah kepada penghentian itu. Inilah dasar bagi kehidupan spiritual.”Dr. H. Saddhatissa, Kisah Hidup Buddha, hal. 134-135Minggu, 27 April 2025
“Bayangkanlah seseorang yang terkena anak panah beracun. Teman-temannya akan segera mengobatinya, tetapi sebelum mereka melakukan pengobatan, orang itu berkata, 'Aku tidak mau anak panah ini diambil sebelum aku tahu siapa orang yang memanahku, kasta apa, namanya siapa, apakah dia tinggi atau pendek, dari desa atau kota mana ia datang. Dan aku harus tahu busur jenis apa serta jenis anak panah yang dipakai.' Malunkyaputta, orang itu akan mati sebelum ia mengetahui hal-hal tersebut. Demikian pula dalam kasus seseorang yang tidak akan mengabdikan dirinya pada kehidupan suci sebelum tahu jawaban atas pertanyaan tentang alam semesta.”
Buddha melanjutkan, “Kehidupan suci tidak bergantung pada persoalan-persoalan semacam itu. Fakta-fakta esensial dari kehidupan jauh lebih penting diketahui, yaitu kelahiran, usia tua, kesakitan, kematian, kesedihan, penderitaan, dan penghentian dari semua itu, serta jalan yang mengarah kepada penghentian itu. Inilah dasar bagi kehidupan spiritual.”Dr. H. Saddhatissa, Kisah Hidup Buddha, hal. 134-135Minggu, 27 April 2025