Wihara Ekayana AramaWihara Ekayana Arama - Indonesia Buddhist Centre adalah sebuah wadah yang didirikan untuk membantu pemutaran roda Dharma dengan semangat non-sektarian melalui penyediaan berbagai pelayanan dan program pembinaan spiritual berkelanjutan yang berlandaskan pada esensi pandangan dan praktik yang Buddhistik. Wihara Ekayana Arama senantiasa memiliki visi untuk mengembangkan agama Buddha dalam skala yang luas.
Renungan HarianBeberapa tahun yang lalu saya berjalan kaki di India, di mana banyak jalannya masih berbatu. Saya pergi terburu-buru sehingga saya melupakan sandal saya—sebuah keputusan yang kemudian saya sesali karena berjalan kaki tanpa alas kaki di jalanan berbatu bukanlah sebuah pengalaman yang menyenangkan. Tidak lama setelah itu, saya menjelaskan pengalaman saya ini kepada seorang dokter India.
“Oh, bagus sekali,” jawabnya.
Ketika saya menanyakan lebih lanjut apa artinya, ia menjelaskan bahwa menurut beberapa sistem pengobatan kuno, menekan beberapa poin di telapak kaki menstimulasi aktivitas dari berbagai sistem dan organ, sehingga hal ini mendukung kesehatan. Mereka-mereka yang mengenal refleksiologi mungkin sudah memahami potensi manfaat yang dihasilkan dari latihan ini; tetapi untuk saya, ini adalah sebuah gagasan yang baru. Setelah mendengarkan penjelasan si dokter, saya mulai lebih sering berjalan kaki tanpa alas kaki. Saya terkejut, bukannya merasa tidak nyaman, saya malah mulai merasakan kenikmatan dari sensasi batu-batu pada kaki saya.
Mengapa?
Batu-batunya tidak berubah. Kaki saya tidak berubah. Cara jalan saya juga tidak berubah.
Ketika saya merenungkannya, saya menyadari bahwa satu-satunya aspek pengalaman yang telah berubah adalah sudut pandang saya.Yongey Mingyur Rinpoche & Eric Swanson, Kebijaksanaan yang Membahagiakan, hal. 76Kamis, 09 Oktober 2025
“Oh, bagus sekali,” jawabnya.
Ketika saya menanyakan lebih lanjut apa artinya, ia menjelaskan bahwa menurut beberapa sistem pengobatan kuno, menekan beberapa poin di telapak kaki menstimulasi aktivitas dari berbagai sistem dan organ, sehingga hal ini mendukung kesehatan. Mereka-mereka yang mengenal refleksiologi mungkin sudah memahami potensi manfaat yang dihasilkan dari latihan ini; tetapi untuk saya, ini adalah sebuah gagasan yang baru. Setelah mendengarkan penjelasan si dokter, saya mulai lebih sering berjalan kaki tanpa alas kaki. Saya terkejut, bukannya merasa tidak nyaman, saya malah mulai merasakan kenikmatan dari sensasi batu-batu pada kaki saya.
Mengapa?
Batu-batunya tidak berubah. Kaki saya tidak berubah. Cara jalan saya juga tidak berubah.
Ketika saya merenungkannya, saya menyadari bahwa satu-satunya aspek pengalaman yang telah berubah adalah sudut pandang saya.Yongey Mingyur Rinpoche & Eric Swanson, Kebijaksanaan yang Membahagiakan, hal. 76Kamis, 09 Oktober 2025

